Seorang perempuan berusia 45 tahun, datang ke IGD dengan keluhan tiba – tiba sakit kepala yang berat dan pandangan menjadi kabur sejak 12 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 210/160 mmHg; frekuensi nadi 90x/menit; frekuensi nafas 20x/menit; suhu 36,6 C. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan Hb 11,2 g/dL; Leukosit 8.300 /uL; trombosit 245.000/uL; ureum 50 mg/dL;kreatinin 1,7 mg/dL. Pasien memiliki riwayat hiprtensi namun tidak rutin kontrol. Terapi farmakologis yang tepat untuk menurunkan tekanan darah pada pasien ini adalah :
a. Drip furosemid 5-10 mg/jam
b. Drip nikardipin 0,5-6 ug/KgBB/mnt
c. Nifedipin 5-10 mg/sublingual diberikan setiap 1-2 jam
d. Captopril 12,-25 mg sublingual diberikan setiap 1-2 jam
e. Klonidin.
Jawaban: B
1. Tentukan diagnosis -->
Diagnosis adalah krisis hipertensi ( memenuhi kriteria TDS sistolik > 180 mmHg
Krisis hipertensi ada 2 yaitu HI MEN ( hipertensi emergency dan Hi Guy (Hipertensi urgency)
Perbedaan adalah TOD pada HI MEN (target organ damage)--> otak, mata, paru, jantung, ginjal
Pada case diatas TOD adalah otak( ensefalopati) dan mata ( visus kabur kemungkinan retinopati/papiledem)
Jadi diagnosis akhir adalah krisis hipertensi ( hipertensi emergency)
2. Prinsip tatalaksana turunkan tekanan darah secara cepat
Dalam 1 jam : MAP turun maks 25%
Dalam 2-6 jam : TDS < 160 mmHg
Dalam 24 -48 jam: kembali ke tensi normal
Pengecualian pada tiga keadaan yaitu :
Diseksi aorta, eklampsia, dan feokromositoma
Maka TD dalam 1 jam pertama TDS harus < 140 mmHg
3. Pilih modalitas penurun tekanan darah secara cepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar