Kamis, 24 September 2020

Sabtu, 19 September 2020

 WIRID AS-SAKRAN


Manfaat Wird Sakran dan Rahasia dari Ulama Ba'alawi (Ahl Bayt) 

Saat ini adalah waktunya Dajjal dan Jin akan datang dari laut dan Sihir akan meningkat ..

Perkataan di atas dikatakan oleh Habib Kazim dalam perjalanannya ke Australia, beliau memerintahkan untuk Membaca Wird Sakran sebagai Perlindungan.

Saya diberitahu oleh seorang Ahlul Khashf bahwa Wird ini dibaca 3 kali dan lebih baik 7 kali sehari dan untuk Sihr 21 kali (sepanjang) hari, selama 7 Hari untuk membuang Aura Energi Negatif yang banyak memgelilingi orang lain, bagai sebuah penghalang yang seolah-olah ditempatkan di sekitar mereka. Sehingga mereka tidak bisa maju dalan urusan dunia dan akhirat. 

Wird ini menghapusnya Insya Allah bi idhnillah..

 Wirid Sakran itu hawanya panas, untuk pemula jangan lebih dari 3x dalam sehari membacanya. Dan diimbangi dengan memperbanyak makanan yang pahit-pahit, mengurangi garam.

Pada kalimat Suurun membuat isyarat dengan jari/tangan melingkari tubuh kita seolah-olah kita sedang membuat sebuah benteng tidak tertembus.

Bismillah, Ajaztukum
Biniati Li Ridhoillah Ta'alal-Karimil-Mannanil-Mutafdhilir-Rahmanir-Rahim..

Untuk mengamalalkan sebelum membaca wird assakron ini terlebih dahulu hadiah fatikhah kepada Rosulullah wa ahli baytihi..
Nabiyullah khidhir as.
Al imam Ali bin abu bakar as sakron

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللّهُمَّ إِنِّى أَحْتَطْتُ بِدَرْبِ اللهِ, طُولُهُ مَاشَاءَ اللهُ, قُفْلُهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, بَابُهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ, صَلىَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, سَقْفُهُ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ,

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Alloohumma inni ahtath-tu bidarkillaah, thuuluhuu maa syaa-Allooh, qufluhuu laa ilaaha illallooh, baabuhuu muhammadur-rasuulullooh shallalloohu ‘alaihi wasallam, saqfuhuu laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.
ة ةة
Artinya : “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah! Sungguh aku mengelilingi (rumahku) dengan penjagaan Allah. Panjangnya ‘Maa syaa-Alloh’ (sesuatu yang dikehendaki Allah). Kuncinya ‘Laa ilaaha illallooh’ (tiada tuhan selain Allah). Pintunya ‘Muhammadur-rasuululloh, shallalloohu ‘alaihi wasallam’ (Mu-hammad adalah utusan Allah saw). Atapnya ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhim’ (tiada daya dan tiada kekuatan selain dengan pertolongan Allah Yang maha Tinggi lagi Maha Agung).

أَحاط بِنَا مِنْ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ .مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ. (3 × )

Ahaatha binaa min : Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. Ar-rahmaanir-rahiim, maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinas-shiraathal mustaqiim. Shiraathalladziina an’amta ‘alaihim, ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh-dhaalliin. (Dibaca 3 x)

Artinya : Semoga Allah melindungi/mengelilingi kami dengan perantaraan (bacaan surat al-Fatihah) “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penya-yang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”(QS al-Fatihah : 1-7).

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ, لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَ لاَ نَوْمٌ, لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ, مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ, يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ, وَ لاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ, وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضَ, وَ لاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ.

Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum. Laa ta’khudzuhuu sinatun walaa nauum. Lahuu maa fis-samaawaati wamaa fil ardhi, man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bisyai-in min ‘ilmihii illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardha walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.

Artinya : “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS al-Baqarah : 255).

بِنَا اسْتَدَارَتْ كَمَا اسْتَدَارَتِ الْمَلاَئِكَةُ بِمَدِيْنَةِ الرَّسُولِ بِلاَ خَنْدَقٍ وَلاَ سُوْرٍ, مِنْ كُلِّ قَدَرٍ مَقْدُورٍ, وَحَذَرٍ مَحْذُورٍ, وَ مِنْ جَمِيْعِ الشُّرُورِ, تَتَرَّسْنَا بِاللهِ (3×) مِنْ عَدُوِّنَا وَعَدُوِّ الله, مِنْ سَاقِ عَرْشِ اللهِ, إِلَى قَاعِ أَرْضِ الله, بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ, عَزِيْمَتُهُ لاَ تَنْشَقُّ  بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ, صَنْعَتُهُ لاَ تَنْقَطِعُ بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ.

Binastadaarat kamastadaaratil malaa-ikatu bi madiinatir-rasuuli bilaa khandaqin walaa suurin, min kulli qadarin maqduurin, wahadzarin mahdzuurin. wamin jamii’is-syuruur. Tatarrasnaa billaahi (dibaca 3 x). Min ‘aduwwinaa wa’aduw-willaah, min saaqi ‘arsyillaah, ilaa qaa’i ardhillaah, bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. ‘Aziimatuhuu laa tansyaqqu bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Shan’atuhuu laa tanfa’u bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. 

Artinya : Kami terlindungi, sebagaimana para malaikat yang melindungi kota Rasulullah (Madinah) denghan tanpa parit dan benteng, dari setiap kekuatan yang ditentukan, dari kewaspadaan yang perlu diwas-padai, dari semua keburukan. Kami hanya berpe-risaikan dengan Allah. Dari musuh kami dan musuh Allah, dari penjaga ‘arasy-nya Allah, ke dasar bawah bumi Allah, berkat seratus juta ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim’. Jimatnya tidak retak, berkat seratus juta ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim’. Pekerjaannya tidak terputus berkat seratus juta ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim’.

اَللَّهُمَّ إِنْ أَحَدٌ أَرَادَنِى بِسُوءٍ مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ وَالْوُحُوشِ مِنْ بَشَرٍ أَوْشَيْطَانٍ أَوْسُلْطَانٍ أَوْ وَسْوَاسٍ, فَارْدُدْ نَظَرَهُمْ  فِى انْتِكَاسٍ, وَقُلُوبِهِمْ فِى وَسْوَاسٍ, وَ أَيْدِيْهِمْ فِى إِفْلاَسٍ, وَأَوْبِقْهُمْ مِنَ الرِّجْلِ إِلَى الرَّأْسِ, لاَ فِى سَهْلٍ يَجْدَعُ, وَلاَ فِى جَبَلٍ يَطْلَعُ, بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
وَصَلىَّ الله عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Alloohumma in ahadun araadanii bisuu-in minal jinni wal insi wal wuhuusyi, min basyarin au syaithaanin au sulthaanin au waswaasin, fardud nazharahum fintikaasin, waquluubuhum fii waswaasin, wa aidiyahum fii iflasin, wa aubiqhum minar-rijli ilar-ra’si, laa fii sahlin yajda’u, walaa fii jabalin yathla’u, bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.  Washallalloohu ‘alaa sayyidinaa muham-madin wa aalihii washahbihii wasallam.

Artinya : Ya Allah! Jika seseorang ingin berbuat jahat kepadaku, baik dari kalangan jin, manusia, maupun binatang buas, baik dari manusia, syetan, penguasa (zhalim), maupun bisikan jahat, maka kembalikan pandangan (pikiran) mereka dalam keadaan terjung-kir, hati mereka dalam keragu-raguan, tangan-tangan mereka dalam keadaan gagal (tak bisa berbuat banyak), hancurkan/hinakan mereka dari kaki sampai kepalanya, tak mampu memotong (mengalahkan /berjalan) di tanah datar dan tidak mampu memanjat di gunung, berkat beratus-ratus juta ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim’.
Semoga shalawat dan salam dilimpahkan Allah kepada junjungan kita, Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya.


Teks Doa diambil dari kitab asli berbahasa arab : "Khulashoh Syawariq al-Anwar" (KSA), tulisan Prof. DR. Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani


© WIRID HIZIB AS SAKRAN
Silahkan di bagikan,semoga menjadi amal kebaikan. BACA SELENGKAPNYA>> https://www.aswaja.online/2019/10/wirid-hizib-as-sakran.html?m=1

Senin, 14 September 2020

Tatalaksana koagulopati pada covid 19

 KLASIFIKASI KLINIK COVID-19  

Klasifikasi COVID-19 sangat penting karena komplikasi terkait koagulopati sangat tergantung dari stadium klinik ini. Klasifikasi klinik COVID-19 menggunakan kriteria:

Ringan : gejala klinis ringan, tidak ada konsolidasi atau pneumonia dari pemeriksaan radiologi paru. 

Moderat : Terdapat demam dan gejala respiratorik, dan pneumoia dari pemeriksaan radiologi paru. 

Berat : pasien dengan salah satu kondisi berikut ini: distres respirasi dengan laju pernapasan ≥ 30 x/menit; SpO2 ≤ 93%; PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg.

Sakit kritis : pasien dengan gagal nafas yang membutuhkan support ventilator mekanik; syok; gagal organ yang memerlukan perawatan intensive care unit (ICU) 


PATOGENESIS KOAGULOPATI 

Pasien COVID-19 berada dalam kondisi hiperkoaguabilitas, terutama kasus berat dan sakit kritis. Patogenesis hiperkoagulabilitas pada COVID-19 diperkirakan karena inflamasi sistemik dan gangguan endotel yang menyebabkan hiperkoagulabilitas.

 Triad Virchow merupakan inti dari 

patogenesis terjadinya trombosis, yaitu:

A. Kerusakan endotel : Terdapat bukti kuat adanya invasi SARS-CoV2 ke endotel yang memiliki reseptor ACE-2 yang cukup banyak.Mediator inflamasi yang terjadi akibat respon inflamasi sistemik seperti interleukin-6 dan reaktan fase akut lainnya menyebabkan kerusakan endotel pasien COVID-19.

B. Stasis vena: Imobilisasi yang lama terutama pada pasien rawat inap dan kritis menyebabkan stasis pada pembuluh darah. Penggunaan PEEP yang tinggi pada pasien ARDS COVID-19 dapat meningkatkan tekanan intratoraks dan stasis aliran darah.

Kondisi hiperkoagulabilitas: Penelitian menunjukkan peningkatan faktor prothrombotik pada pasien COVID-19 seperti faktor VIII; von Willebrand factor, fibrinogen; mikropartikel prothrombotik; dan neutrophils extracellular traps (NETs).

Pemeriksaan tromboelastografi pasien COVID-19 juga terjadi

perubahan trace hypercoagulable dan hiperreaktivitas trombosit.

PETANDA KOAGULASI PADA COVID-19 SAAT ADMISI DAN MONITORING 

Salah satu temuan laboratorium pada pasien rawat inap COVID-19 adalah peningkatan D-dimer. D-dimer ≥ 0.5 mg/L terjadi pada 46.5% pasien dengan pembagian 43% pada penyakit non-severe dan 60% pada penyakit severe.

Pada penelitian yang khusus menilai parameter koagulasi, peningkatan D-dimer merupakan salah satu prediktor mortalitas: D-dimer rerata 2.12 mg/L (rentang 0.77-5.27 mg/L) pada non-survivor, sementara pada survivor 0.61 ng/L (rentang 0.35-1.29 ng/L), sedangkan nilai normalnya <0.5 ng/L.4 Hu

melaporkan bahwa kadar D-dimer pasien yang membutuhkan ICU lebih tinggi 

(median 2.4 [0.6-14.4 mg/L] dibandingkan pasien yang rawat inap non-ICU 

(median 0.5 [0.3-0.8, p=0.0042]). Oleh karena alasan tersebut, pasien dengan peningkatan D-dimer saat admisi (peningkatan  2-3 kali nilai normal) harus menjadi salah satu indikasi perawatan di rumah sakit karena menandakan peningkatan aktivasi koagulasi.

Pemeriksaan koagulasi lain pada pasien kritis adalah prothrombin time (PT) dan trombosit. PT juga memanjang secara moderat padanonsurvivor  pada  saat  admisi  [15.5  detik  pada  no survivor]. 

Trombositopenia  juga  merupakan  salah  satu  indikator  mortalitas  sepsis namun  bukan  karakteristik  pasien  COVID19.  Pada  peneliti an  yang  diterbitkan  di Lancet,  trombosit  <100.000/uL  hanya  ditemukan  pada  5%  pasien  dan  tidak berbeda antara  mereka  yang  memerlukan  perawatan  ICU  atau  tidak. Trombositopenia  memang  berhubungan peningkatan  risiko  COVID 5.1;  95%  CI  1.8 admisi. 1514.6).

PENATALAKSANAAN KOAGULOPATI PADA COVID-19   

Peningkatan kadar D-dimer berhubungan dengan mortalitas pasien COVID-19, sehingga perlu diberikan tromboprofilaksis dengan LMWH dosis profilaksis pada semua pasien COVID-19 yang rawat inap, jika tidak ada kontraindikasi (risiko perdarahan tinggi, perdarahan aktif, trombosit < 25.000/uL).

Pemakaian LMWH harus dengan pemantauan ketat pada gangguan fungsi ginjal yang berat.

 PT dan aPTT yang abnormal bukan kontraindikasi mutlak terapi heparin.   Keuntungan terapi tromboprofilaksis  telah dibuktikan penelitian dr. Tang dkk. yang melibatkan 449 pasien COVID-19 berat  dimana 99 diantaranya mendapatkan terapi profilaksis heparin (terutama LMWH). Prognosis mortalitas setelah 28 hari tampak lebih baik pada pasien dengan skor SIC ≥ 4 (40% vs. 64.2%, p=0.029) dan D-dimer > 3,0 mg/dL (32.8% vs. 52.4%, p=0.017).

Terapi LMWH memberikan manfaat tambahan dibandingkan antikoagulan lain, karena heparin memiliki efek antiinflamasi.18 Penelitian ini bisa menjadi dasar bahwa sepsis-induced coagulopathy yang ditetapkan dengan skor SIC ≥ 4 (Tabel 1)19 merupakan indikasi pemberian tromboprofilaksis, sepanjang tidak ada kontraindikasi.


SKOR TEV IMPROVE

Faktor risiko dan  Nilai

Riwayat VTE --> 3

Trombofilia--> nilai 2

Paralisis tungkai bawah--> 2

Kanker aktif--> 2

Imobilisasi > 7 hari 1

Rawat di ICU/CCU--> 1

Umur > 60 tahun--> 1

Skor total 12, Interpretasi nilai : 0-1 resiko rendah, 2-3 resiko sedang, > 4 risiko tinggi. IC


 Nutrisi pada coronavirus

Vitamin D

- vitamin D terdapat pada reseptor limfosit T, B, sel dendritik, monosit, makrofag, epitel sel respirasi

- vitamin D memiliki anti infeksi dengan cara memodulasi sistem imun, fungsi fisik sebagai penghalang pada tingkat sel ( menjaga tight junction, gap junction, dan cadherin)

- meningkatkan  imunitas seluler : termasuk peptida antimikrobial

Kadar dalam tubuh : Optimal -->  40-60 ng/ml (100-150 nmol /L), defisiensi <25-30ng/ml

Rekomendasi vitamin D pada covid 19

-  400 - 4000 IU(  10-100 ug/hri) 

- vitamin D  aman meskipun pada dosis tinggi namun sebaiknya dihindari even 

Sumber :

Lanham and new S. A. et  al. (2020)  ‘Vitamin  D  and  SARSNutrition,  Prevention &  Health ,  p. bmjnph2020CoV 000089. Zittermann ,  A. et  al. nmol /L

 Sumber vitamin D

Sumber Vitamin D  (AKG dewasa: 15-20mcg)-Per 100 gram makanan

-Ikanmakarel/kembung –16,8mcg

-Salmon –13,7mcg

-Kuning telur –6,1mcg

-Ikan sarden –4,8mcg

-Susu sapi –1,3 mcg

-Tuna- 1,2mcg

Berjemur pada pukul 9 selama 25 menit,atau antara  pukul 11-13 selama 7,5menit→67,5 mcg perkali*

Pengaruh pajanan sinar ultraviolet Bbersumber dari sinar matahari terhadap konsentrasi vitaminD(25(OH)D) dan hormon paratiroid pada perempuan usial lanjut indonesia. SetiatiS. Acta Med Indones-IndonesJInternMed40(2),78-83;2008.

Obat obat dalam ilmu penyakit dalam

  Fe : ferosfat effervescent Cytodrox Anegrelide Sandimun Hydroxiurea (cytodrox) Gleevec (imatinib) 1x3 tablet Tasigna Rebo z (utk itp) Jurn...