A. IKTERUS (dengan Bil 1 meningkat) : prehepatik
Keyword Criggler-Gilbert (Uncle Gilbert)
-Gilbert : defek pengambilan bilirubin dari plasma
-Criggler Najjar : defisiensi enzim gluk. Transferase
ada 2 tipe, tipe 1 (autosomal resesif komplit) mati sebelum 1 tahun, tipe 2 ( autosomal resesif parsial) hingga dewasa, masih bisa diberikan dengan Fenobarbital.
- IKTERUS DENGAN BIL II meningkat : CORD (Conjugated ROtor dan Dubin)
• IKTERUS (dengan Bil 1 meningkat) prehepatik
Keyword Criggler-Gilbert (Uncle Gilbert)
-Gilbert : defek pengambilan bilirubin dari plasma, BSP tes positif
- Criggler Najjar: defisiensi enzim gluk. Transferase,
ada 2 tipe,
A. tipe 1 (autosomal resesif komplit) mati sebelum 1 tahun,
B. tipe 2 ( autosomal resesif parsial) hingga dewasa, masih bisa diberikan dengan Fenobarbital.
IKTERUS DENGAN BIL II meningkat
- CORD- hanya perbedaan pigmen dihati, pada dubin ada pigmen coklat
B. abses amuba
Manifestasi ekstraintestinal dari amuba
Risk factor : perjalanan ke daerah endemik
- immunodefisiensi
Penyebab : entamoeba histolitika
Patogenesis : bentuk kista atau trofozoit, setelah infeksi -->melalui saluran cerna--> berubah bentuk tropozoit di usus besar -->melekat di Gal/Gainac --> invasi mukosa
Lesi awal : mikroulserasi berbentuk termos berisi tropozoit
Gejala dan tanda : nyeri perut kanan atas 75-90%, mual muntah, anoreksia, hepatomegali
GK khas : jalan membungkuk
Diagnosa : lab, tes serologi amuba, kultur darah, kultur cairan aspirasi dan pencitraan (USG/CT scan)
Medikamentosa
Metronidazole 750mg /8jam/IV selama 7-10 hari
Atau tinidazole 2gr po atau ornidazole 2 gr po single dose
Terapi luminal amebicidal
- Iodoquinol 3x650 selama 20 hari
- Diloxanide furoate 3x500 mg selama 10 hari
- Paramomycin 25-35/kg/hari per oral terbagi 3 dosis selama 7 hari
Atau lini kedua diloksanide 3x500mg/oral selama 10 hari
Indikasi ASPiRasi jarum
- kavitas > 5 cm
-abses lobus kiri risiko bocor ke perikardium atau peritoneum
- no respon 3-5 hari
- untuk menyingkirkan kemungkina abses pyogenik khususnya lesi multipel
Abses hati.
1-5 cm : antibiotik
5-8 cm : aspirasi jarum berulang
> 8 cm : drainase perkutan
C. Abses pyogenik hati
Proses suppuratif akibat invasi bakteri melalui aliran darah, bilier, penetrasi langsung
Etiologi :
Saluran empedu : batu empedu, kolangiokarsinoma, striktur
Vena porta : Appendisiis, divertikulitis, cron
Arteri hepatika : infeksi gigi, Endokarditis bakterial
Trauma
Penyebaran langsung: empiema kandung empedu, abses subfremik
Kista hati terinfeksi
Penyebab paling banyak : E coli, klebsiella Pneumonia
Usg : multipel
Tatalaksana:
Sumber empedu : ampicillin dan amikasin
Dari usus : sefalosporin+metronidazole
Antibiotik diberikan selama 2 minggu intravrna lalu dilamjutkan 6 minggu/oral
Bila sebab streptococcus--> lebih 6 minggu
Drainase perkutan : bila diatas 5 cm, bila multiple hanya yang berukuran besar saja.
Drainase dengan oembedahan :
Gagal drainase perkutan, ikterik tidak sembuh, ginjal fungsi menurun, abses multilokuler
D. Hepatitis C
E. Hepatitis B
Ada 4 fase : immune toleran, immune clearance, immune reaktive, reaktivation
Cara memahami dengan mudah :
HbSag : penjajah
Hbsag : benteng aktif penjajah
Anti Hbe : perlawanan secara gerilya
Anti HbS: pertahanan sudah kuat, tak mungkin dijajah
Anti HbC : perlawanan awal
SGOT/SGPT : dampak perang
Immune toleran : seperti sebuah negara yang apa daya mau dijajah, tak ada perlawanan/perang berarti , penjajah ongkang ongkang kaki saja, bebas buat benteng
HbSag : positif
HbeAg : positif
Anti Hbe : negatif
GOT/GPT : pasti normal, ga ada perlawanan
Bila ada negara seperti inu, tidak usah dibantu oleh karena, tidak ada itikad baik untuk melawan,
Atas dasar itu fase immunetoleran tidak diterapi.
Fase immune reaktif: sistem kekebalan tubuh jadi aktif sekali. Aktif melawan penjajah tetapi belum sempurna, ini adalah pertempuran perdana menghancurkan benteng penjajah dan penjajah berpengalaman, sehingga belum terbentuk memori (imunoglobulin)
Jadi.
HbSag : positif
HbeAg : positif
Anti Hbe : negatif
GOT/GPT : pasti naik ok terjadi pertempuran dahsyat dalam benteng prnjajah
Maka inilah indikasi terapi oleh karena ada usaha untuk melawan, jadi diberikan bantuan anti penjajah ( telbivudin, entecavir, tenofovir, adevofir, lamivudin)
Chronic carrier inaktive
Fase damai, ok benteng penjajah sudah hancur (hbeag negatif), tentara tubuh sudah ada pengalaman ( ige anti Hbe postif)
Namun penjajah masih ada ( hbsAg positif)
Got /gpt : normal (tak ada pertempuran)
Reactivation
Perjanjian damai dilanggar, aktif kembali
Perang kembali melawan penjajah dan perang sudah terbuka ok benteng sudah hancur
HbsAg: positif
HbeAg : negatif ( benteng hancur)
Anti hbe : positif
SGOT/SGPT : naik
Disini juga butuh bantuan karena terjadi perang
Pada bumil yang bisa diberikan : TT ( telbi dan tenofovir)
Pada CKD : entecavir
STADIUM HEP B
Tatalaksana Hep B berdasarkan hbeag
Tatalaksana pasien sirosis
F. NAFLD
NAFLD : NAFL dan NASH
NASH : berat
Patogenesis : two hit theory
HIt 1: penumpukan lemak di hepatosit karena berbagai keadaan seperti DM, obesitas
Hit 2: kerusakan mitokondria sel hati, bila stress oksidatif melebihi kemapuan perlawanan anti oksidan, aktifasi sel stellata dan sitokin anti proinflamasi akan berlanjut ke inflamasi progresif.
DIAGNOSIS : baku emas dengan biopsi hati
Tatalaksana : kontrol faktor risiko,kurangi berat badan diet dan latihan jasmani
Terapi farmakologik:
Antidiabetik dan insulin sensitizer
Obat anti hiperlipidemia
Antioksidan
Hepatoprotektor
G. PANKREATITIS AKUT
Def : peradangan pankreas yang ditandai dengan kenaikan enzim dalam darah ( amilase lipase) dengan spektrum ringan sampai berat ( syok)
Klasifikasi : akut dan kronik
G.1. Beberapa definisi
Definisi pankreatitis akut berdasarkan
Diagnosis of acute pancreatitis (2 dari 3 sbb )
- Nyeri perut pain onset akut yang persisten, berat, nyeri ulu hati menyebar ke punggung)
- Aktivitas Serum lipase (atau amilase) minimal 3 kali nilai batas atas
- Temuan khas acute pancreatitis on computed tomography atau magnetic resonance imaging
Mild acute pancreatitis
- Tanpa gagal organ, atau tanpa komplikasi lokal atau sistemik.
Moderately severe acute pancreatitis
- Gagal organ yang membaik dalam 48 jam dan/atau
- Komplikasi sistemik atau lokal tanpa gagal organ persisten.
Severe acute pancreatitis
- Gagal organ persisten > 48 h
Interstitial edematous acute pancreatitis
- Inflamasi akut dari parenkim pankreas atau peripankreas tanpa nekrosis jaringan.
Necrotizing acute pancreatitis
- Inflamasi terkait nekrosis parenkim atau peripankreas.
Organ failure dan komplikasi sistemik pancreatitis akut
- Respiratory: Pao2/FiO2 ≤ 300
- Cardiovascular: systolic blood pressure < 90 mm Hg (off inotropic support), not fluid responsive, or pH < 7.3
- Renal: serum creatinine ≥ 170 μmol/L
Komplikasi lokal dari pankreatitis akut
- Acute peripancreatic fluid collections
- Pancreatic pseudocysts
- Acute necrotic collections
- Walled-off pancreatic necrosis
Penyebab : I GET SMASHED
PAToGenesis
Perjalanan pasca pankreatitis
Index prognostik
A. Kriteria ranson
B. Kriteria balthazar berdasarkan CT
C . Kriteria APACHE
Tatalaksana pankreatitis akut
D. Esofagitis/GERD los angeles classification
E. Hepatoseluler carcinoma
F. IBD
G. IBS
H. Hepatitis C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar